Kekonyolan
dalam akidah syiah bahwa imam mereka yang terakhir {imam yang kedua belas,
dialah imam al-Mahdi yang dinanti-nanti kaum syiah kemunculannya}, telah
menghilang bersembunyi di sirdab sejak sekitar 1200 tahun yang lalu {pada saat
sang imam maih kecil/belum baligh}, hingga saat ini belum muncul juga. Bukankah
sang imam dikenal sangat sakti? Sungguh tidak ada khurafat yang lebih banyol
dan lucu dari khurafat syiah ini. Akan tetapi, kaum syiah tetap ngeyel
mempercayai ini. Hal ini karena bagi mereka mempercayai “hilangnya” imam
terakhir mereka ini merupakan dasar imam yang kokoh. Mereka meyakini bahwa ini
semua adalah ujian dari Allah, sebagaimana termaktub dalam kitab Ushuul
Al-Kaafi.
Dari Zurarah, ia berkata: “aku mendengar Abu Abdillah
berkata: “sesungguhnya Al-Mahdi
akan menghilang sebelum ia muncul.” Aku berkata, “kenapa?” Ia menjawab,
“sesungguhnya ia takut” lalu ia mengisyaratkan dengan tangannya ke perutnya
yaitu ia takut di bunuh.” {Ushuul Al-Kaafi 1/398}
Inilah
rahasianya kenapa kaum syiah bersikeras mempercayai dan mengimani khurafat ini.
Pasalnya, ini berkaitan dengan akidah mereka yang paling mendasar dan paling
pokok, yaitu adanya imam kedua belas, imam terakhir mereka, yang akan muncul
untuk menghancurkan, membantai, dan membumihanguskan ahlus unnah wal jama’ah.
Jika mereka tidak mempercayai khurafat ini maka akan gugurlah agama syiah
imamiyah mereka.
Riwayat-riwayat
syiah menunjukkan bahwa Al-Imam Al-Mahdi mereka menghilang dan tidak berani
muncul karena ketakutan. Ia takut dibunuh oleh musuh, sebagaimana jelas
ditunjukkan di atas.
Namun
anehnya,
1. Disebutkan
dalam banyak riwayat ternyata sang imam Mahdi sering ikut haji.
Dari Zurarah berkata, “aku mendengar Abu Abdillah berkata, orang-orang
kehilangan imam mereka, ia menghadiri musim haji, ia melihat mereka dan mereka
tidak melihatnya.” {Ushuul Al-Kaafi 1/397}
Riwayat ini menunjukkan bahwa imam Mahdi versi syiah tidak ketakutan saat
musim haji. Padahal diantara musuh utama kaum syiah adalah ahlus ssunnah yang
mereka gelari sebagai Wahabi. Dan ternyata pelaksanaan ritual ibadah haji
sekarang dipegang oleh kaum yang mereka juluki Wahabi {Arab Saudi}. Dengan
begitu seharusnya sang imam lebih takut lagi berjalan-jalan di daerah kekuasaan
kaum yang mereka juluki Wahabi?! Akan tetapi, ternyata sang imam sangat hebat
sehingga tidak perlu takut.
2. Sang imam
melihat orang-orang, sedangkan orang-orang tidak melihatnya.
Sungguh merupakan kehebatan sang imam yang sangat luar biasa, seakan-akan
imam adalah jin atau setan yang dapat melihat, namun tidak dapat dilihat.
Firman Allah, “Sesungguhnya ia dan pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat
yang kamu tidak dapat melihat mereka. {QS. Al-A’raaf : 27}
Hal ini berarti penghinaan terhadap imam mereka sendiri yang memiliki
sifat seperti setan.
3. Sang imam
tidak dikenal.
Namun bisa jadi maksud dari perkataan “Mereka tidak melihatnya.” Artinya
bukan ang imam tidak kelihatan. Ia kelihatan, namun tidak ada yang mengenalnya.
Lantas jika sang imam tidak dikenal maka kenapa ia harus bersembunyi di sirdab?
Apa yang harus ia takutkan? Siapakah yang ia takutkan? Siapakah yang hendak
membunuhnya? Apakah kaum Wahabi yang sedang mencari-carinya untuk dibunuh?
Hingga saat ini belum ada kabar berita kalau kaum yang mereka sebut sebagai
Wahabi atau Ahlus Sunnah sedang mencari-cari sang imam Mahdi. Oleh karena itu,
sangat diharapkan kepada kaum syiah agar memberitahukan hal ini kepada imam
Mahdi. Sampaikan kepadanya untuk tidak perlu khawatir karena kondisi sekarang
sedang aman. Terlebih sekarang syiah sudah berhasil mendirikan negara Iran, dan
juga memiliki pasukan hizbullah.
Dikutip dari : Buku Banyolan Syi’ah Imamiyah
Penulis : Firanda Andirja Abidin, Lc.,MA
Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share.