Kecintaan Syi’ah Terhadap Ali, antara syari’at dan ghuluw
أنه لا يحبني إلا مؤمن , ولا يبغضني إلا منافق
“Tidaklah mencintaiku melainkan ia seorang mukmin dan tidaklah membenciku melainkan ia seorang munafiq.” (Hadits Shahih Riwayat Muslim)Asy-Syaikh Abdul Hamid Al-Juhani ketika menjelaskan makna hadits ini, beliau mengatakan,
” Aku ingatkan bahwa Rafidhah tidak termasuk dalam hadits ini; karena yang dimaksud dengan “kecintaan” dalam hadits di atas adalah kecintaan yang syar’i (sesuai syari’at islam,pen), sedangkan kecintaan Rafidhah terhadap Ali adalah kecintaan yang tidak syar’i, bahkan ia adalah kecintaan bid’ah dan syirik, tidaklah membuat mereka dari Allah kecuali bertambah jauh dan menambah murka. (kecintaan mereka) seperti kecintaan Nashara kepada Isa bin Maryam ‘alaihis salam, yaitu kecintaan ghuluw, syirik, dan dusta. Jadi, tidak semua yang namanya cinta itu adalah benar dan jujur.
Tentang hal ini Allah berfirman:
قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفرلكم ذنوبكم
“Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Jika kalian memang cinta kepada Allah, maka ikutilah aku pasti Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS. Ali Imran: 31)Demikianlah, kecintaan kepada Ali bin Abi Thalib atau kebencian kepadanya adalah pembeda antara seorang mukmin dan munafiq.
Dan kami bersaksi kepada Allah atas kecintaan kepada Ali dengan kecintaan yang syar’i.
Kami berlepas diri kepada Allah dari syirik kaum Rafidhah dan sikap berlebihan mereka, dan (kami juga berlepas diri) dari kebencian kaum Nawashib dan sikap jumut mereka….”
[Selesai penjelasan beliau]
Ahsanta (sungguh benar anda) wahai Asy-Syaikh Al-Juhani…Kaum Rafidhah tidaklah masuk kedalam deretan orang-orang yang mencintai Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘anhu….. walaupun mereka mengklaimnya….
Ya Allah, saksikanlah…, kami berlepas diri dari sikap berlebihan kaum Rafidhah terhadap hamba-Mu yang mulia, Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘anhu…
Ya Allah, lindungilah kaum muslimin dari kelejekan, kejahatan, dan kesesatan Rafidhah….
Amin Ya Rabbal ‘Alamin
Wallahu Ta’ala A’lam bish Shawab
sumber;https://haulasyiah.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar