Selasa, 23 Februari 2016

IMAM MAHDI SYIAH KETAKUTAN, SEHINGGA SEMBUNYI SEMENJAK 1200 TAHUN LALU





Kekonyolan dalam akidah syiah bahwa imam mereka yang terakhir {imam yang kedua belas, dialah imam al-Mahdi yang dinanti-nanti kaum syiah kemunculannya}, telah menghilang bersembunyi di sirdab sejak sekitar 1200 tahun yang lalu {pada saat sang imam maih kecil/belum baligh}, hingga saat ini belum muncul juga. Bukankah sang imam dikenal sangat sakti? Sungguh tidak ada khurafat yang lebih banyol dan lucu dari khurafat syiah ini. Akan tetapi, kaum syiah tetap ngeyel mempercayai ini. Hal ini karena bagi mereka mempercayai “hilangnya” imam terakhir mereka ini merupakan dasar imam yang kokoh. Mereka meyakini bahwa ini semua adalah ujian dari Allah, sebagaimana termaktub dalam kitab Ushuul Al-Kaafi.

Dari Zurarah, ia berkata: “aku mendengar Abu Abdillah berkata: “sesungguhnya Al-Mahdi         akan menghilang sebelum ia muncul.” Aku berkata, “kenapa?” Ia menjawab, “sesungguhnya ia takut” lalu ia mengisyaratkan dengan tangannya ke perutnya yaitu ia takut di bunuh.” {Ushuul Al-Kaafi 1/398}
Inilah rahasianya kenapa kaum syiah bersikeras mempercayai dan mengimani khurafat ini. Pasalnya, ini berkaitan dengan akidah mereka yang paling mendasar dan paling pokok, yaitu adanya imam kedua belas, imam terakhir mereka, yang akan muncul untuk menghancurkan, membantai, dan membumihanguskan ahlus unnah wal jama’ah. Jika mereka tidak mempercayai khurafat ini maka akan gugurlah agama syiah imamiyah mereka.
Riwayat-riwayat syiah menunjukkan bahwa Al-Imam Al-Mahdi mereka menghilang dan tidak berani muncul karena ketakutan. Ia takut dibunuh oleh musuh, sebagaimana jelas ditunjukkan di atas.
Namun anehnya,
1.      Disebutkan dalam banyak riwayat ternyata sang imam Mahdi sering ikut haji.
Dari Zurarah berkata, “aku mendengar Abu Abdillah berkata, orang-orang kehilangan imam mereka, ia menghadiri musim haji, ia melihat mereka dan mereka tidak melihatnya.” {Ushuul Al-Kaafi 1/397}
Riwayat ini menunjukkan bahwa imam Mahdi versi syiah tidak ketakutan saat musim haji. Padahal diantara musuh utama kaum syiah adalah ahlus ssunnah yang mereka gelari sebagai Wahabi. Dan ternyata pelaksanaan ritual ibadah haji sekarang dipegang oleh kaum yang mereka juluki Wahabi {Arab Saudi}. Dengan begitu seharusnya sang imam lebih takut lagi berjalan-jalan di daerah kekuasaan kaum yang mereka juluki Wahabi?! Akan tetapi, ternyata sang imam sangat hebat sehingga tidak perlu takut.


2.      Sang imam melihat orang-orang, sedangkan orang-orang tidak melihatnya.
Sungguh merupakan kehebatan sang imam yang sangat luar biasa, seakan-akan imam adalah jin atau setan yang dapat melihat, namun tidak dapat dilihat. Firman Allah, “Sesungguhnya ia dan pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak dapat melihat mereka. {QS. Al-A’raaf : 27}
Hal ini berarti penghinaan terhadap imam mereka sendiri yang memiliki sifat seperti setan.

3.      Sang imam tidak dikenal.
Namun bisa jadi maksud dari perkataan “Mereka tidak melihatnya.” Artinya bukan ang imam tidak kelihatan. Ia kelihatan, namun tidak ada yang mengenalnya. Lantas jika sang imam tidak dikenal maka kenapa ia harus bersembunyi di sirdab? Apa yang harus ia takutkan? Siapakah yang ia takutkan? Siapakah yang hendak membunuhnya? Apakah kaum Wahabi yang sedang mencari-carinya untuk dibunuh? Hingga saat ini belum ada kabar berita kalau kaum yang mereka sebut sebagai Wahabi atau Ahlus Sunnah sedang mencari-cari sang imam Mahdi. Oleh karena itu, sangat diharapkan kepada kaum syiah agar memberitahukan hal ini kepada imam Mahdi. Sampaikan kepadanya untuk tidak perlu khawatir karena kondisi sekarang sedang aman. Terlebih sekarang syiah sudah berhasil mendirikan negara Iran, dan juga memiliki pasukan hizbullah.

Dikutip dari             : Buku Banyolan Syi’ah Imamiyah​
Penulis                   : Firanda Andirja Abidin, Lc.,MA
Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share.

Para imam menguasai ilmu yang telah lalu dan yang akan datang




Al-Majlisi telah menegaskan dalam kitabnya, Biharul Anwar: “Adapun kondisi para imam yang mengetahui bahasa-bahasa maka riwayat-riwayat tentang hal itu hampir mendekati mutawatir. Ditambah dengan riwayat-riwayat umum sehingga tidak menyisakan lagi keraguan mengenai hal ini. Adapun ilmu mereka tentang keahlian-keahlian {keduniaan}, maka keumuman riwayat yang banyak menunjukkan mengenai hal itu, karena telah datang dalam riwayat bahwa al-hujjah {imam} tidak boleh bodoh dalam sesuatu apapun yang ia berkata: ‘aku tidak tahu’, disertai bahwa para imam mengetahui ilmu yang lalu, masa depan, dan bahwa ilmu seluruh para nabi telah sampai kepada para imam. Padahal mayoritas keahlian dinisbahkan kepada para nabi, dan telah ditafsirkan pengajaran nama-nama kepada Adam mencakup seluruh keahlian-keahlian.” {Biharul Al-Anwar 26/193}
Inilah dalil yang menunjukkan bahwa para imam syiah mengetahui seluruh keahlian dunia, karena?
1.       Para imam syiah jika ditanya tidak boleh mengatakan “saya tidak tahu”
2.       Seluruh ilmu dan keahlian para nabi sebelumnya terkumpul dan telah dikuasai oleh para imam, seperti keahlian sebagai tukang kayu, keahlian dalam membuat senjata dan lain-lain.
3.       Menurut Al-Majlisi nama-nama yang diajarkan Allah kepada Adam mencakup seluruh keahlian.
“Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama {benda-benda} seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar! {QS. Al-Baqoroh: 31}
4.       Imam syiah dapat mengetahui seluruh ilmu keahlian yang telah lampau dan ilmu keahlian yang akan datang
Inilah imam syiah yang dapat mengetahui seluruh ilmu dan keahlian, bahkan yang belum muncul pada abad ini, keahlian-keahlian yang akan muncul pada tahun 2030 pun telah diketahui oleh para imam. Tentunya para imam ini sangat mudah untuk menjadi tukang bengkel, servis jam, petani atau bahkan jadi pilot atau masinis. Selain itu tidak menutup kemungkinan {suatu hal yang pasti bagi syiah} bahwasannya imam syiah adalah heacker tercanggih di dunia
Bahkan disebutkan dalam riwayat-riwayat bahwa imam Mahdi syiah {yang menurut syiah sedang bersembunyi} terkadang keluar di tengah-tengah masyarakat, dan masyarakat tidak mengenalnya. Dengan begitu mungkin saja imam Mahdi syiah terkadang keluar dan menyamar sebagai pilot, kapten kapal, prajurit, atau jendaral, atau mungkin saja orang gila di pasar. Lantas kalaulah memang imam syiah mengetahui seluruh ilmu dan keahlian, kenapa ia tidak menciptakan senjata tercanggih untuk melawan musuh yang belum tercipta pada abad ini? Atau paling tidak, kenapa para imam tidak mengajarkan teori perkebunan yang tercanggih di zaman ini?
Keyakinan ini menunjukkan bahwa para imam syiah lebih hebat daripada nabi. Karena mereka menilai tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa nabi ahli dalam segala pekerjaan. Bahkan nabi pernah salah dalam memberikan arahan kepada seorang sahabat yang berkebut kurma, sehingga akhirnya nabi berkata: “Kalian lebih berilmu tentang perkara dunia kalian” {HR. Muslim No. 2363}
Wallahu’alam.
Dikutip dari             : Buku Banyolan Syi’ah Imamiyah​
Penulis                   : Firanda Andirja Abidin, Lc.,MA
Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share.

IMAM SYIAH MENINGGAL BUNUH DIRI




Berkata Al-Kulaini dalam kitab Ushuul Al-Kafi:
“Bab bahwasanya para imam mengetahui ilmu yang telah lalu, ilmu yang akan datang, dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi/samar bagi para imam {para imam mengetahui hal yang ghaib}.” {Ushuul Al-Kafi, 1/316}
Dan yang lebih parah lagi, Al-Kulaini berkata:
 “Bab bahwasanya para imam mengetahui kapan mereka meninggal, dan bahwasanya mereka tidaklah meninggal kecuali dengan pilihan mereka sendiri.” {Ushuul Al-Kafi 1/313}
Pernyataan bahwa para imam mengetahui ilmu yang ghaib, mengetahui ilmu yang telah lalu, ilmu yang akan datang, dan seluruh ilmu yang ada di langit dan bumi. Dan mengetahui kapan mereka meninggal atau tidak meninggal, kecuali dengan pilihan mereka sendiri. Ini semua melazimkan kelaziman-kelaziman yang sangat buruk, di antaranya:
Berarti para imam telah meninggal bunuh diri.
Pertama, Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib {meninggal karena diracun} yang oleh kaum syiah di klaim sebagai imam mereka, jika memang Al-Hasan telah mengetahui bahwa yang di hidangkan kepadanya adalah racun. Ini adalah konsekuensi dari keyakinan orang-orang syiah bahwa para imam mengetahui masa depan, mengetahui ilmu yang ghaib, mengetahui ilmu yang telah lalu, ilmu yang akan datang, dan seluruh ilmu yang ada di langit dan bumi. Pastilah bahwa ia telah mengetahui yang dihidangkan baginya adalah racun, kemudian ia masih nekat mengkonsumsinya? Bukankah ini merupakan tindakan konyol?
Bukankah ini berarti bahwa ia telah mati bunuh diri? Bahkan ia sengaja dan rela mati bunuh diri, karena menurut keyakinan kaum syiah, para imamlah yang memilih kematian mereka karena mereka tidak akan meninggal, kecuali dengan pilihan mereka sendiri.
Kedua, Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib {meninggal terbunuh di Karbala} yang oleh kaum syiah di klaim sebagai imam mereka, jika memang Al-Husain telah mengetahui bahwa beliau akan dikhianati oleh para pengikutnya, beliau juga mengetahui Muslim bin Aqil yang beliau utus akan dikhianati dan akan terbunuh sebelum beliau terbunuh. Beliau juga mengetahui bahwa beliau juga akan terbunuh, bahkan akan tercabik-cabik di Karbala, lantas beliau tetap berangkat ke Karbala? Maka ini menunjukkan bahwa beliau hendak mati bunuh diri. Bahkan menunjukkan bahwa beliau hendak membunuh anak-anak dan kerabat beliau karena mengajak mereka seluruhnya ke Karbala. Bukankah ini merupakan tindakan konyol? Apalagi kematian tersebut atas pilihan beliau {menurut keyakinan syiah}


Dikutip dari             : Buku Banyolan Syi’ah Imamiyah​
Penulis                   : Firanda Andirja Abidin, Lc.,MA
 
Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share.